Peringatilah tetapi jangan sekedar diingat! Perlu juga mengoreksi.
Kenaikan Yesus Kristus ke surga bukan hanya sekadar menunjukkan bahwa Dialah Anak Allah. Tetapi peristiwa itu juga merupakan tanda pengutusan-Nya kepada murid-murid-Nya (yang diwariskan kepada kita, orang yang percaya kepada-Nya).
Bukankah sebelum Dia terangkat ke surga ia berkata kepada murid-muridnya:
"Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." (KPR 1:8)?
Pengutusan itu, masihkah kita mengingatnya di hari yang mahasuci ini? Kebanyakan dari kita lupa dengan pengutusan ini. Bahkan beberapa pengkhotbah hanya "sibuk" mengingat-ingatkan jemaat tentang betapa mulianya Yesus hingga Ia terangkat ke surga tanpa menyadari betapa pentingnya pesan-Nya dalam hidup berjemaat.
Sudahkah kita menjadi saksi-Nya? Kepada siapa kita bersaksi? Apakah hanya kepada kawan-kawan kita seiman? Bukankah Yesus mengutus murid-murid-Nya ke tempat-tempat di mana orang tidak percaya kepada-Nya seperti Samaria? Inilah yang harus kita koreksi dalam hidup berjemaat di tengah masyarakat yang multi-kultural.
Selamat berefleksi di hari yang mulia ini.
09-05-2013. 11.13 WIB. Dari seorang yang ingin menjadi penulis. Di dalam bus menuju Salatiga tulisan kecil ini diposting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar