Di mana semangatku?
Saat semuanya ini hampir berakhir, di mana dia?
Di mana semangat yang membara itu? Semangat yang membara saat semuanya ini baru dimulai, di mana dia?
Beberapa hari ini. Tidak. Bukan. Bukan beberapa hari ini. Tetapi beberapa minggu terakhir ini, atau lebih tepatnya sebulan ini. Semangat itu... hilang! Entah ke mana!
Bukannya aku tidak mempunyai dukungan.
Bukannya aku tidak ada yang memperhatikan.
Bukannya aku tidak ada yang mendoakan.
Banyak, bahkan banyak sekali yang mendukungku!
Banyak sekali yang memperhatikanku!
Banyak sekali yang mendoakanku!
Orang tuaku, kakak dan adikku, saudara-saudaraku, teman-teman dan sahabat-sahabatku, dan kekasihku, bahkan dosenku pun mendukung, memperhatikan serta mendoakanku.
Tetapi, sepertinya saat ini aku saja yang tidak mendukung, tidak memperhatikan dan mendoakan diriku sendiri!
Tesisku saat ini hampir selesai, tetapi semangatku yang tampaknya sudah selesai!
Sebenarnya masih ada cukup waktu untuk menyelesaikannya, tetapi sepertinya semangatku sudah habis waktunya!
Semuanya tak seperti dulu. Tak seperti dulu saat mengerjakan tugas kelompok, tugas pribadi di kelas, tugas akhir semester, dan tahap-tahap awal mengerjakan tesis.
Saat itu, semangatku begitu membara! Bara api yang terus menerus dikipas hingga api bara itu semakin besar, begitulah semangatku. Semangat yang terus menerus dikipas oleh mimpi-mimpi hingga membuatnya menyala.
Kini ia serasa redup. Tak menyala lagi! Jangankan ia menyala besar, bara itu saja tidak cukup untuk menerangi apalagi menghangatkan tubuh! Sungguh menyedihkan!
Apakah ia sudah tidak mendapatkan angin kipasan lagi hingga membuatnya tak menyala? Apakah ia sudah tidak dibakar lagi dengan mimpi-mimpi?
Sepertinya masih. Ya! Aku yakin masih! Bara itu terus dikipas! Mimpi-mimpi itu selalu dikumandangkan! Bahkan semakin dibesarkan! Mimpi-mimpi itu tak pernah redup!
Banyak hal yang bisa dilakukan setelah urusanku dengan perkuliahanku di sini selesai. Mimpi-mimpi itu malah semakin dekat untuk dinyatakan! Jika semuanya di sini sudah selesai.
Tetapi, sekali lagi, saat semuanya ini hampir selesai, di mana semangatku? Tak berdaya aku menyelesaikan semua ini tanpanya!
Ku harap... dia sudi kembali.
Yogyakarta, hari ke-14 bulan Ramadhan 2015.
Menjelang sahur.
01/07/15
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
Bara apinya tidak padam, redupannya kala itu menjadi awal semangat yang membara. Ku bersyukur semangat mu kembali. Kini apinya menjalar membakar semangat bagi orang lain.
kini semangat itu mulai bertumbuh di banyak jiwa. Menyala mimpiku🔥🔥
Posting Komentar